Minggu, 29 April 2012

profil paus Paulus VI

paus Paulus VI, (nama lahir Giovanni Battista Enrico Antonio Maria Montini (lahir di Concesio, Italia, 26 September 1897 – meninggal di Castel Gandolfo, Italia, 6 Agustus 1978 pada umur 80 tahun), menduduki jabatan sebagai Paus Gereja Katolik Roma sejak 21 Juni 1963 hingga 6 Agustus 1978. Giovanni Battista lahir di Concesio dekat Brecia pada 26 September 1897. Terpilih menjadi paus pada 21 Juni 1963. Sebelumnya ia seorang diplomatik yang terkenal dari Vatikan. Tahun-tahun awal kepausannya penuh dengan tugas-tugas konsili yang telah di mulai pendahulunya, dan secara keseluruhan masa kepausannya merupakan perwujudan dari hasil Konsili Vatikan II. Ensiklik-ensikliknya seperti Populorum Progressio (Kemajuan Bangsa-bangsa) danEcclesiam Suam (Gereja Dia) menunjukkan perhatiannya terhadap masalah-masalah kemasyarakatan dan kesadarannya atas peran baru Gereja dalam dunia modern. Sedangkan Mysterium Fidei (Misteri Iman), Marialis Cultus (Penghormatan Maria) dan Humanae Vitae (Kehidupan Manusiawi) menunjukkan kekokohan hatinya bahwa ia tidak mau berkompromi dengan semangat zaman kita, yang cenderung melonggar.
Ia melanjutkan, meresmikan, dan menutup Konsili Vatikan II yang dihimpunkan oleh Paus Yohanes XXIII.
Paul sextus.jpg

Nama lahirGiovanni Battista Enrico Antonio Maria Montini
Mulai menjabat21 Juni 1963
Sampai6 Agustus 1978
PendahuluYohanes XXIII
PenggantiYohanes Paulus I
Lahir26 September 1897
Concesio, Italia
Wafat6 Agustus 1978
Castel Gandolfo, Italia

profil Paus Yohanes Paulus I

Paus Yohanes Paulus I (lahir di Dolomite, utara Venesia, Canale d'Agordo, Italia, 17 Oktober 1912 – meninggal di Istana Apostolik, Vatikan, 28 September1978 pada umur 65 tahun), (dalam bahasa Latin Ioannes Paulus PP. I), dilahirkan dengan nama Albino Luciani, adalah seorang Paus Vatikan. Paus Paulus VI mengangkatnya sebagai patriak di Venesia kemudian sebagai kardinal. Pada salah satu kunjungan Paulus VI ke Venesia, ia meletakkan stolanya di atas bahu Yohanes Paulus. Peristiwa tersebut diingatnya kembali dalam pidato singkatnya dari balkon St. Petrus sesaat setelah ia terpilih sebagai Paus Yohanes Paulus I. Terpilih pada 26 Agustus 1978. Penempatan stola itu diinter-prestasikan sebagai tanda keinginan dan ramalan atas diri Albino Luciani. Ia seorang yang sangat sederhana dan rendah hati, cara hidupnya seperti pastor paroki sehingga ia disebut "Paus murah senyum".
Berkenaan dengan doktrin posisinya sangat jelas dan tradisional. Sebagai seorang kardinal misalnya, ia dengan kukuh melawan perceraian dan membubarkan sejumlah kelompok gereja di keuskupannya yang menyetujui perceraian. Dengan cara yang sama ia sangat ketat terhadap orang-orang Katolik yang tidak setuju perceraian. Hanya ada satu iman Katolik dan harus mengikuti arah otoritas Gereja. Sebagai paus programnya yang dikumandangkan ialah doa, disiplin dalam Gereja dan kesetiaan pada Konsili Vatikan II.
Dengan rendah hati dan sederhana, ia tidak memperlihatkan keasliannya dan ide-idenya ketika naik ke Takhta Kepausan. Kenyataannya, ia menolak kursi kepemimpinan dan tiara, lambang kekuasaan duniawi, juga tidak mau dimahkotai. Kematiannya yang mendadak karena serangan jantung merupakan sebuah pukulan besar yang membuat setiap orang terkejut dan menimbulkan bermacam-macam penafsiran. Bahkan sekarang ini peristiwa itu dikatakan bahwa ia baru saja mempunyai waktu untuk memberikan kepada dunia suatu pandangan sekilas tentang kepemimpinanya akan seperti apa, tetapi semuanya cukup untuk membangkitkan antusiasme, harapan serta memberinya suatu tempat di hati semua orang. Masa kepausannya yang hanya berlangsung tiga puluh tiga hari telah meninggalkan kesan tak terhapuskan kepada gaya Kepausan modern. Ia wafat pada 28 September 1978 dan dimakamkan di grotto Vatikan.
Ia bekerja sebagai paus dan sebagai pemimpin Kota Vatikan dari 26 Agustus 1978 sampai 28 September 1978. Jabatan Paus yang hanya dipegangnya selama 33-hari adalah salah satu masa jabatan terpendek dalam sejarah Kepausan, sehingga dalam satu tahun terdapat tiga Paus yang berbeda. Meninggal sebelum ia dapat meninggalkan warisan dari kepemimpinannya sebagai seorang paus, dia diingat karena keramahannya dan rendah-hatinya, dapat dibandingkan dengan "Paus Yohanes yang Baik", Paus Yohanes XXIII yang juga populer.
Dia merupakan paus pertama yang memilih sebuah nama ganda dan melakukannya untuk menghargai kedua pendahulu di atasnya. Paus Yohanes XXIII danPaus Paulus VI. Dia juga Paus pertama (dan sejauh ini satu-satunya) yang menggunakan "pertama" dalam nama regnalnya.
Juanpablouno.jpg
Nama lahirAlbino Luciani
Mulai menjabat26 Agustus 1978
Sampai28 September 1978
PendahuluPaulus VI
PenggantiYohanes Paulus II
Lahir17 Oktober 1912
Canale d'Agordo, Italia
Wafat28 September 1978
Istana Apostolik, Vatikan

profil Paus Yohanes Paulus II



Nama:
Paus Yohanes Paulus II
Nama Asli
Karol Jozef Wojtyla
Nama Panggilan:
Lolek
Lahir:
Wadowice, Polandia, 18 Mei 1920
Meninggal:
Vatikan, Sabtu 2 April 2005 pukul 21.37 waktu Italia atau Minggu 3 April 2005 pukul 02.37 WIB
Jabatan:
- Paus Roma Katholik 16 Oktober 1978
- Pimpinan Negara Vatikan
- Uskup Roma
- Vikaris (Wakil) Kristus
- Penerus Santo Petrus
- Uskup Agung Gereja Katolik Sedunia
- Kardinal Gereja Katolik Polandia 1967

Profil Paus Benediktus XVI

cardinal Joseph Ratzinger kelahiran Marktl am Inn, Bavaria, Jerman, Sabtu, 16 April 1927, terpilih sebagai Paus ke-265, pemimpin Gereja Katolik Roma, menggantikan Paus Yohanes Paulus II yang wafat pada 2 April 2005. Setelah terpilih Selasa 19 April 2005 yang ditandai mengepulnya asap putih dari cerobong Kapel Sistina di Basilika Santo Petrus, dia memilih nama Paus Benediktus XVI.

Nama kepausan itu akan disandangnya hingga akhir hayat. Joseph Ratzinger yang merupakan orang Jerman ke-8 yang menjadi Paus, akan memimpin 1,2 milyar umat Katolik di seluruh dunia. Ia sekaligus akan bertindak sebagai Kepala Negara Tahta Suci Vatikan, berkedudukan di Roma, Italia. 

Adalah Kardinal Jorge Medina Estevez dari Cile yang mengumumkan pertamakali nama Paus yang baru terpilih itu, langsung dari balkon Basilika Santo Petrus, ke khalayak ramai yang jumlahnya ratusan ribu orang. Khalayak sudah sejak hari Senin (18/4/2005) memadati halaman.
“Habemus Papam…” demikian petikan ucapan Jorge Medina, yang artinya kita telah memiliki Paus. Joseph Ratzinger terpilih menjadi Paus pada pukul 17.50 waktu Vatikan (hari Selasa, 19/4), atau menjelang tengah malam WIB (perbedaan waktu antara WIB dengan Vatikan lima jam).

Pilihan Kehendak Tuhan
Joseph Ratzinger adalah anak seorang polisi. Ia berasal dari keluarga petani tradisional. Penulis buku “Truth and Tolerance” ini menampakkan diri sebagai Paus untuk pertamakali juga dari balkon Basilika Santo Petrus, tak lama setelah dirinya diumumkan terpilih.

Kemunculan Ratzinger, dengan nama Paus Benediktus XVI, membuat gemuruh ratusan ribu massa pejiarah. Mereka selama dua hari penuh selalu dengan saksama mengamati apa warna asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina, hitamkah atau putih.
Dalam tradisi upacara pemilihan Paus, asap hitam yang muncul menandakan pemilihan belum tuntas. Sedangkan jika muncul asap putih itu pertanda Paus yang baru telah terpilih. Massa selain menyambut dengan suara gemuruh, juga mengelu-elukan pria yang murah senyum tersebut.

Ratzinger terpilih menjadi Paus pada pemungutan suara putaran keempat. Ke-115 kardinal dari 52 negara yang berhak memilih berhasil menunaikan tugas pemilihan dalam waktu ‘singkat’ saja, sekitar 24 jam. Mereka memilih dalam suasana doa dan mendasarkannya pada kehendak Allah, yang disebut Providentia Dei (Penyelenggaraan Ilahi), bukan dengan kampanye dan gembar-gembor janji.

Ratzinger mengungguli sejumlah nama yang sebelumnya sempat disebut-sebut sangat layak sebagai pemimpin umat Katolik Roma. Yakni Kardinal Camilo Ruini (74) dari Italia, dan Kardinal Maria Martini (usia di atas 70) seorang Jesuit yang dinilai bijaksana serta progresif.

Arus besar memang sudah sejak lama mengarah ke Ratzinger. Ia mengikuti jejak kemenangan Karol Wojtyla asal Polandia, yang pada 1978 terpilih dan menjadi Paus Yohanes Paulus II. Terpilihnya Karol ‘mematahkan’ tradisi lama yang sudah berlaku berabad-abad, tepatnya selama 455 tahun dimana setiap Paus selalu berasal dari kalangan ningrat Italia.

Kehadiran Paus Yohanes Paulus II di tahun 1978 membuka jalan dan kesempatan besar bagi calon Paus yang non-Italia. Kardinal pertama yang memanfaatkan ‘jasa’ Karol Wojtyla adalah Joseph Ratzinger, yang juga disebut-sebut sebagai orang pilihan yang sudah lama ‘dipersiapkan’ sebagai pengganti Paus Yohanes Paulus II. Tipe kepemimpinan keduanya memang sangat identik, sama-sama konservatif dan tradisional. Maklum, sudah 23 tahun Ratzinger bertindak selaku penasihat doktrin bagi Paus Yohanes Paulus II.

Terpilihnya Ratzinger merupakan pula wujud kehendak para kardinal untuk tetap mempertahankan sikap ortodoks dari Paus Yohanes Paulus II. Tetapi bersamaan itu, para kardinal sepertinya juga menghendaki agar Paus yang terpilih sudah dalam usia 78 tahun itu tidak usah terlalu lama menjabat seperti Paus Yohanes Paulus II selama 27 tahun, terlama dalam sejarah kepausan setelah era Paus Pius IX (1846-1978).

Pilih nama Benediktus XVII
Kardinal Joseph Ratzinger mempunyai nama panggilan “Panzerkardinal”. Kini dan untuk selanjutnya sebagai Paus ia akan sangat dikenal dengan sebutan baru Paus Benediktus XVI. Paus terakhir yang memakai nama itu adalah Kardinal Giacomo della Chiesa (asal Genoa, Italia), dengan sebutan Paus Benediktus XV (1914-1922).

Paus baru yang lahir dengan nama lengkap Joseph Alois Ratzinger (dalam bahasa Latin disebut Iosephus Ratzinger), di daerah pertanian Marktl am Inn, Bavaria, Jerman Selatan akan sangat dipercayai oleh 1,2 milyar umat Katolik di seluruh dunia sebagai Uskup Roma, “hamba dari segala hamba Allah”, penerus Santo Petrus, dan bertindak selaku Wakil Kristus di dunia.

Ratzinger berasal dari keluarga petani tradisional. Pada tahun 1937, ayahnya yang seorang polisi pensiun dan tinggal menetap di kota kecil Traunstein. Ketika berusia 14 tahun di tahun 1941 Ratzinger muda bergabung dengan Hitler Youth, mengikuti sesuai ketentuan hukum yang sudah berlaku sejak tahun 1938. Namun ia sangat tidak begitu antusias sebagai anggota. Ia suka menolak menghadiri berbagai pertemuan.
Tahun 1943 dalam usia 16 tahun ia berhenti dari sekolah sebab dipaksa mengikuti wajib militer, masuk dalam korps anti pesawat terbang. Ia bertangungjawab menjaga keamanan pabrik BMW yang terletak di luar kota Munich. Pabrik ini memproduksi mesin pesawat terbang dengan memanfaatkan tenaga kerja budak yang didatangkan dari kamp konsentrasi Dachau.

Ratziger kemudian memperoleh pelatihan dasar militer infantri di Kamp Infanteri Wehrmacht, ditempatkan di perbatasan Austria-Hungaria. Di sini ia bekerja menggunakan alat pertahanan anti-tank. Setelah kembali ke Bavaria pada Mei 1945, ia keluar dari dinas militer dan pulang ke kota kecil Traunstein.
Namun tak lama setelahnya ia ditangkap oleh tentara Sekutu, ditawan selama enam minggu di kamp interniran Allied POW. Baru pada bulan Juni ia berhasil melepaskan diri dari kamp. Selanjutnya bersama saudaranya Georg Ratzinger ia memasuki seminari Katolik. Pada 29 Juni 1951 ia ditahbiskan menjadi imam, juga bersama kakaknya itu, oleh Kardinal Faulhaber dari Munich.

Pada tahun 1953 Joseph Ratzinger berhasil membuat disertasi dengan judul tesis “The People and House of God in St. Augustine’s doctrine of the Church”, dan disertasi lanjutan tentang “Habilitationsschrift”, di Saint Bonaventure. Ia akhirnya memperoleh gelar doktor teologi pada 1957 dan diangkat menjadi profesor tahun 1958 di Kolese Freising.

Ratzinger adalah profesor di Universitas Bonn antara tahun 1959-1963. Ia kemudian pindah ke Universitas Munster. Tahun 1966 ia mengajar teologi dogmatik di Universitas Tubingen, yang membuatnya berkesempatan berkenalan dengan Hans Kung sebagai sesama kolega. Tahun 1969 ia kembali lagi ke Bavaria dan mengajar di Universitas Regensburg.

Joseph Ratzinger menjadi Kardinal sejak tahun 1977, diangkat oleh Paus Paul VI. Tokoh yang belakangan ini dikenal konservatif adalah profesor pada Universitas Bonn, antara tahun 1959-1963. Ia mengajar teologi dogmatik di Universitas Tubingen pada tahun 1966. Tahun 1969 ia kembali lagi ke Bavaria dan mengajar di Universitas Regensburs, setelah sebelumnya tahun 1965 diangkat menjadi profesor di situ.

Joseph Ratzinger pertamakali berkenalan dengan Kardinal Karol Wojtyla saat berlangsung Konsili Vatikan II (1962-1965). Saat itu Joseph Ratzinger sudah menjadi Peritus, atau Kepala Pakar Teologi untuk Kardinal Joseph Frings dari Cologne, Jerman.

Pada Konsili Vatikan II Ratzinger bersama-sama dengan Karol Wojtyla terlibat menyiapkan dokumen-dokumen yang dihasilkan dalam Konsili. Begitu Karol dipilih menjadi Paus pada tahun 1978, tiga tahun kemudian sejak 25 November 1981 Ratzinger ditarik ke Vatikan untuk memimpin Kongregasi Doktrin dan Iman. Ini, adalah suatu posisi sentral dalam Gereja Katolik Roma sebab berkaitan dengan ajaran tentang kebenaran-kebenaran iman. Tidaklah mengherankan jika kemudian ia disebut sebagai Paus “penjaga” iman umat Katolik di seluruh dunia.

Munculnya kembali Warga Jerman
Setelah menjabat Wakil Dekan Kolegia Kardinal sejak 1998, jabatan terakhir yang kemudian dipercayakan kepada Ratzinger adalah Dekan Kolegia Kardinal, berlaku sejak tahun 2002. Karena kedudukannya itulah Ratzinger bertindak memimpin acara pemilihan Paus 2005.

Pada konklaf 2005 Ratzinger adalah salah seorang dari 14 Kardinal yang pernah diangkat oleh Paus Paul VI. Namun hanya tiga orang diantaranya, salah satunya Joseph Ratzinger yang masih berusia di bawah 80 tahun sehingga berhak untuk dipilih menjadi Paus.

Maka para Kardinal pun memilih pria berusia 78 tahun itu menjadi Paus baru. Ia adalah Paus tertua sepanjang 275 tahun terakhir setelah Paus Clement XII, yang di tahun 1730 terpilih sebagai Paus di usia yang sama 78 tahun.

Ratzinger merupakan Paus ke-8 yang berasal dari Jerman. Ia juga Paus ke-3 setelah Clement II dan Victor II yang berasal dari Jerman, menurut teritori Jerman yang dikenal sekarang. Karenanya ia adalah Paus terakhir yang berasal dari Germanic (gabungan Belanda dan Jerman), setelah Paus Adrian VI yang terpilih tahun 1522 (dan meninggal tahun 1523).

Sebagian pihak menilai Benediktus XVI sebagai seorang paus yang tradisional, sebagian lagi malah menyebutnya ortodoks. Sebagai misal, ia sangat kritis dan menolak perilaku hidup kaum homoseksual, perkawinan sesama gay, dan tindakan aborsi sebagaimana sikap sang pendahulu Paus Yohanes Paulus II.

Paus Benediktus XVI menguasai bahasa Jerman, Italia, Inggris, Latin dan Perancis. Sejak tahun 1992 ia adalah anggota French Academie. Ia tergolong piawai memainkan alat musik piano, sejak di seminari dan sangat menyukai musik Mozart dan Beethoven.

Majalah Time edisi bulan April 2005 menyebut nama Joseph Ratziznger sebagai satu dari antara 100 orang paling berpengaruh di dunia. Pilihan itu terbukti benar, sebab sejak 19 April 2005 orang yang dimaksud telah menjadi Paus menggantikan Paus Yohanes Paulus II.
Berikan berkat pertama
Ketika berbicara kepada khalayak ramai yang memadati halaman Basilika Santo Petrus, Kardinal Jorge Medina Estevez dari Cile yang muncul dari balkon mengatakan:

“Annuntio vobis gaudium magnum;
habemus Papam:
Eminentissimum ac Reverendissimum Dominum,
Dominum Josephum
Sanctae Romanae Ecclesiae Cardinalem Ratzinger
qui sibi nomen imposuit Benedictum XVI.”

Atau: “I announce to you great joy: We have a Pope! The most Eminent and Reverend Lord, the Lord Joseph, Cardinal of the Holy Roman Church Ratzinger, who takes to himself the name of Benedict the sixteenth.”

Dari balkon yang sama itu pulalah Paus Benediktus XVI untuk pertama kali berbicara kepada umat Katolik di seluruh dunia. “Saudara-saudaraku, setelah Paus Yohanes Paulus II yang Agung, para kardinal telah memilih saya, yang sederhana, pelayan yang bersahaja di hadapan Tuhan. Saya bergembira karena Tuhan tahu apa yang harus Dia lakukan dan kerjakan meski dengan peralatan yang tidak memadai.
Saya memercayakan dalam doa Saudara-saudara sekalian. Dalam kegembiraan kebangkitan Tuhan dan kepercayaan dalam bantuannya yang terus-menerus, kita akan terus maju. Tuhan akan menolong kita dan Bunda Maria, Ibu-Nya yang tersuci, akan senantiasa mendampingi kita sekalian. Terimakasih.”
Paus baru itu kemudian memberikan berkat kepausannya yang pertama untuk kota dan dunia (urbi et orbi). ► e-ti/ ht, dari berbagai sumber
Nama: 
Kardinal Joseph Ratzinger
Nama Lahir:
Joseph Alois Ratzinger
Gelar:
Paus Benedictus XVI
Lahir: 
Di Marktl am Inn, Bavaria, Jerman, Sabtu, 16 April 1927
Kewarganegaraan: 
Jerman
Jabatan: 
Paus Gereja Katolik Roma, merangkap Kepala Negara Vatikan
Jabatan Sebelumnya:
Prefek Kongregasi Doktrin dan Iman

Penguasaan Bahasa:
1. Bahasa Jerman 2. Bahasa Italia 3. Bahasa Inggris 4. Bahasa Latin 5. Bahasa Perancis.

Perjalanan Karir:
- Tahun 1939, masuk persiapan seminari
- Tahun 1941 saat berusia 14 tahun bergabung dengan Hitler Youth
- Tahun 1943 dalam usia 16 t ahun dipaksa masuk korps antipesawat terbang
- Pada November 1944 ia menjalani latihan militer di Kamp Infanteri Wehrmacht
- Tahun 1945 ditangkap oleh tentara Sekutu dan dimasukkan ke kamp interniran
- Pada Juni 1945 berhasil melepaskan diri dari kamp dan selanjutnya masuk seminari
- Pada 29 Juni 1951 ditahbiskan menjadi imam oleh Kardinal Faulhaber dari Muenchen
- Tahun 1953 membuat disertasi berjudul “People and Houseof God in Sint Augustine’s doctrine of the Church”, dan ”, dan disertasi tentang “Habilitationsschrift” di Saint Bonaventure
- Tahun 1957 memperoleh glar doktor teologi di Kolese Freising
- Tahun 1958 diangkat menjadi profesor pada Kolese Freising
- Tahun 1959-1963 menjadi profesor di Universitas Bonn
- Tahun 1962 (dalam usia 35 tahun) masuk dalam Konsili Vatikan II, dalam kapasitas sebagai Kepala Pakar Teologi untuk Kardinal Joseph Frings dari Cologne, Jerman
- Tahun 1962-1965 mengikuti Konsili Vatikan II
- Tahun 1966 mengajar Teologi Dogmatik di Universitas Tubingen
- Tahun 1969 kembali ke Bavaria dan mengajar di Universitas Regensburs
- Pada 24 Maret 1977 diangkat menjadi Uskup Agung Muenchen dan Freising oleh Paus Paulus VI
- Senin 27 Juni 1977 diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Paulus VI
- Pada 25 November 1981 diangkat menjadi Prefek Konggregasi Doktrin dan Iman, serta sebagai Presiden Komisi Teologi Internasional
- Tahun 1998 diangkat menjadi Wakil Dekan Kolegia Kardinal
- Tahun 2002 menjadi Dekan Kolegia Kardinal
- Sejak Selasa,19 April 2005 terpilih menjadi Paus ke-265 dengan nama Paus Benediktus XVI

Kristen Katolik dibawa masuk ke Indonesia


Kristen Katolik dibawa masuk ke Indonesia oleh bangsa Portugis, khususnya di pulau Flores dan Timor.

Kristen Protestan pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda pada abad ke-16 M dengan pengaruh ajaran Calvinis dan Lutheran. Wilayah penganut animisme di wilayah Indonesia bagian Timur, dan bagian lain, merupakan tujuan utama orang-orang Belanda, termasuk Maluku, Nusa Tenggara, Papua dan Kalimantan. Kemudian, Kristen menyebar melalui pelabuhan pantai Borneo, kaum misionarispun tiba di Toraja, Sulawesi. Wilayah Sumatera juga menjadi target para misionaris ketika itu, khususnya adalah orang-orang Batak, dimana banyak saat ini yang menjadi pemeluk Protestan.

[sunting] Umat Katolik Perintis di Indonesia: 645 - 1500
Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di Sumatera Barat. Fakta ini ditegaskan kembali oleh (Alm) Prof. Dr. Sucipto Wirjosuprapto. Untuk mengerti fakta ini perlulah penelitian dan rentetan berita dan kesaksian yang tersebar dalam jangka waktu dan tempat yang lebih luas. Berita tersebut dapat dibaca dalam sejarah kuno karangan seorang ahli sejarah Shaykh Abu Salih al-Armini yang menulis buku "Daftar berita-berita tentang Gereja-gereja dan pertapaan dari provinsi Mesir dan tanah-tanah di luarnya". yang memuat berita tentang 707 gereja dan 181 pertapaan Serani yang tersebar di Mesir, Nubia, Abbessinia, Afrika Barat, Spanyol, Arabia, India dan Indonesia.

Dengan terus dilakukan penyelidikan berita dari Abu Salih al-Armini kita dapat mengambil kesimpulan kota Barus yang dahulu disebut Pancur dan saat ini terletak di dalam Keuskupan Sibolga di Sumatera Barat adalah tempat kediaman umat Katolik tertua di Indonesia. Di Barus juga telah berdiri sebuah Gereja dengan nama Gereja Bunda Perawan Murni Maria (Gereja Katolik Indonesia seri 1, diterbitkan oleh KWI)


[sunting] Awal Mula: abad ke-14 sampai abad ke-18
Dan selanjutnya abad ke-14 dan ke-15 entah sebagai kelanjutan umat di Barus atau bukan ternyata ada kesaksian bahwa abad ke-14 dan ke-15 telah ada umat Katolik di Sumatera Selatan.

Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis yang berdagang rempah-rempah.

Banyak orang Portugis yang memiliki tujuan untuk menyebarkan agama Katolik Roma di Indonesia, dimulai dari kepulauan Maluku pada tahun 1534. Antara tahun 1546 dan 1547, pelopor misionaris Kristen, Fransiskus Xaverius, mengunjungi pulau itu dan membaptiskan beberapa ribu penduduk setempat.

Selama masa VOC, banyak praktisi paham Katolik Roma yang jatuh, dalam hal kaitan kebijakan VOC yang mengutuk agama itu. Yang paling tampak adalah di Flores dan Timor Timur, dimana VOC berpusat. Lebih dari itu, para imam Katolik Roma telah dikirim ke penjara atau dihukum dan digantikan oleh para imam Protestan dari Belanda.Seorang imam Katolik Roma telah dieksekusi karena merayakan misa kudus di suatu penjara semasa Jan Pieterszoon Coen menjabat sebagai gubernur Hindia Belanda.

Pada tahun 2006, 3% dari penduduk Indonesia adalah Katolik, lebih kecil dibandingkan para penganut Protestan. Mereka kebanyakan tinggal di Papua dan Flores.


[sunting] Kristen Protestan
Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mengutuk paham Katolik dengan sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia. Agama ini berkembang dengan sangat pesat di abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan para misionaris dari Eopa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua dan lebih sedikit di kepulauan Sunda. Pada 1965, ketika terjadi perebutan kekuasaan, orang-orang tidak beragama dianggap sebagai orang-orang yang tidak ber-Tuhan, dan karenanya tidak mendapatkan hak-haknya yang penuh sebagai warganegara. Sebagai hasilnya, gereja Protestan mengalami suatu pertumbuhan anggota, sebagian besar dari mereka merasa gelisah atas cita-cita politik partai Islam.

Protestan membentuk suatu perkumpulan minoritas penting di beberapa wilayah. Sebagai contoh, di pulau Sulawesi, 17% penduduknya adalah Protestan, terutama di Tana Toraja dan Sulawesi Tengah. Sekitar 65% penduduk di Tana Toraja adalah Protestan. dibeberapa wilayah, keseluruhan desa atau kampung memiliki sebutan berbeda terhadap aliran Protestan ini, seperti Adventist atau Bala Keselamatan, tergantung pada keberhasilan aktivitas para misionaris.

Di Indonesia, terdapat dua provinsi yang mayoritas penduduknya adalah Protestan, yaitu Papua dan Sulawesi Utara, dengan 60% dan 64% dari jumlah penduduk.Di Papua, ajaran Protestan telah dipraktikkan secara baik oleh penduduk asli. Di Sulawesi Utara, kaum Minahasa yang berpusat di sekeliling Manado, berpindah agama ke Protestan pada sekitar abad ke-19. Saat ini, kebanyakan dari penduduk asli Sulawesi Utara menjalankan beberapa aliran Protestan. Selain itu, para transmigran dari pulau Jawa dan Madura yang beragama Islam juga mulai berdatangan. Pada tahun 2006, lima persen dari jumlah penduduk Indonesia adalah penganut Kristen Protestan.
materi referensi:

sinopsis sejarah gelap kepausan


Kepausan adalah jabatan terpilih yang bertahan paling lama di dunia yang dijabat oleh mayoritas 265 paus yang merupakan orang-orang Kristen yang baik dan jujur sejak Santo Petrus. Meskipun demikian, tidak semua paus bertindakan dengan sikap yang sepenuhnya terhormat dan suci seperti santo.

Buku Sejarah Gelap Para Paus mengungkapkan perbuatan-perbuatan tergelap dari kepausan: masa lalu yang kelam dan tidak bermoral dari singgasana Santo Petrus. Misalnya, kehidupan Aleksander VI - sebelumnya bernama Rodrigo Borgia (1492-1503) - adalah rangkaian dari tindak seksual dengan siapa saja, praktik-praktik korup, dan nepotisme, belum ditambah dengan penyuapan-penyuapan besar yang ia berikan agar terpilih sebagai Sri Paus pada tahun 1492.

Tak kalah bejatnya adalah Paus Benediktus IX (1032-1046) yang menjual singgasana Santo Petrus kepada bapa baptisnya demi keberuntungan dalam bentuk emas. Tetapi kegelapan sejarah kepausan yang diungkapkan dalam Sejarah Gelap Para Paus berkisar lebih jauh dari penyuapan, nepotisme dan kejahatan-kejahatan lain.

Ada juga kekejaman-kekejaman yang dilakukan Gereja di bawah batas-batas kepausan seperti perang salib abad pertengahan melawan kaum Kataris yang pembangkang, yang pada puncaknya terjadi genosida. Para paus melakukan - atau setidaknya mendukung - pembunuhan. Para paus sendiri pun dibunuh.

Atas perintah Paus Urbanus VIII (1623-1644), ahli astronomi Galileo Galilei dianiaya oleh pihak Inkuisisi dan dihukum tahanan rumah selama sepuluh tahun. Paus Pius XII (1939-1958) tetap dianggap kontroversial hingga sekarang atas tindakan-tindakan - atau kurangnya tindakan yang ia lakukan - selama Perang Dunia Kedua.

Sabtu, 28 April 2012

sejarah gereja


3 M Peristiwa Pantekosta pertama, turunnya Roh Kudus ke atas para rasul. Santo Petrus berkhotbah di Yerusalem; 3000 orang dibaptis menjadi komunitas Kristen yang pertama. Santo Stefanus, deakon, dirajam dengan batu sampai mati di Yerusalem. Dia dihormati sebagai martir Kristen yang pertama.
34 M Santo Paulus, yang sebelumnya dikenal sebagai Saulus, penindas umat Kristen, bertobat dan dibaptis. Setelah tiga tahun hidup sendirian di gurun, dia bergabung dengan kelompok para Rasul. Dia melakukan tiga perjalanan misionaris utama dan dikenal sebagai Rasul bagi kaum non-Yahudi. Dia dipenjarakan dua kali di Roma dan dipenggal disana antara tahun 64-67.

39 M Kornelius, orang Yunani, dan keluarganya dibaptis oleh Santo Petrus, sebuah kejadian penting yang melambangkan misi Gereja kepada segenap manusia.
42 M Penindasan umat Kristen di Palestina terjadi pada pemerintahan raja Herodes Agrippa. Santo Yakobus bin Zebedeus, rasul pertama yang terbunuh menjadi martir, dipenggal kepalanya pada tahun 44. Santo Petrus dipenjarakan untuk beberapa waktu. Banyak umat Kristen melarikan diri ke Antiokia, menandakan awal dari penyebaran Kristen melampaui batas-batas wilayah Palestina. Di Antiokia, para pengikut Kristus untuk pertama kalinya disebut dengan sebutan Kristen.
49 M Umat Kristen di Roma, yang waktu itu dianggap sebagai bagian dari sekte Yahudi, sangat terpukul oleh dekrit yang dikeluarkan oleh kaisar Claudius yang isinya melarang ibadat Yahudi di sana.
51 M Konsili Yerusalem, dimana semua Rasul hadir dibawah pimpinan Santo Petrus, menyatakan bahwa sunat, aturan makanan, dan berbagai peraturan hukum Musa tidak diharuskan bagi kaum non-Yahudi yang menjadi Kristen. Dekrit yang penting ini dikeluarkan sebagai reaksi atas kaum Yahudi-Kristen yang memaksa bahwa umat Kristen harus mengikuti aturan hukum Musa untuk diselamatkan.
64 M Penindasan dimulai di Roma dibawah caesar Nero, dimana sang caesar memulai kebakaran yang menghanguskan setengah kota Roma, lantas memfitnah umat Kristen.
64 - 67 M Santo Petrus wafat sebagai martir di kota Roma selama penindasan oleh Nero. Dia mendirikan keuskupan di sana dan menghabiskan tahun-tahun terakhirnya disana setelah berkhotbah di Yerusalem, mendirikan keuskupan di Antiokia, dan memimpin Konsili Yerusalem.
70 Penghancuran kota Yerusalem oleh Titus
88 - 97 Masa jabatan Paus Santo Clement I, penerus ketiga setelah Petrus sebagai Uskup Roma. Beliau adalah salah satu Bapa Apostolik Gereja. Surat Pertama kepada umat di Korintus, ditulis oleh Gereja di Roma kepada Gereja di Korintus, untuk menyelesaikan persengketaan penyingkiran Uskup yang sah di Korintus. Caesar Domitian menindas umat Kristen, terutama di kota Roma.
100 Wafatnya Santo Yohanes, Rasul dan Evangelis, menandai berakhirnya jaman Para Rasul dan generasi pertama Gereja. Pada akhir abad tersebut, Antiokia, Alexandria, Efesus di Timur, dan Roma di Barat, semuanya telah merupakan pusat populasi Kristen dan pengaruh Kristen.
107 Santo Ignatius dari Antiokia menjadi martir di Roma. Dia adalah penulis Kristen pertama yang menggunakan kata "Gereja Katolik"
112 Caesar Trajan, dalam jawabannya terhadap Pliny, gubernur wilayah Bithynia, memerintahkannya untuk tidak mengejar umat Kristen, tetapi menghukum mereka jika mereka menolak untuk menghormati dewa-dewa Romawi di hadapan umum. Jawaban resmi ini menjadi standar perlakuan magistrat Romawi dalam berurusan dengan umat Kristen.
117-138 Penindasan dibawah kaisar Hadrian. Banyak dari Kisah-kisah para martir berasal dari periode ini.
125 Penyebaran ajaran Gnostikisme, suatu kombinasi dari ajaran filosofi Plato dan agama-agama misterius dari Timur. Para pengikutnya mengaku bahwa prinsip-prinsip pengetahuan yang rahasia memberikan pemahaman yang lebih mendalam dibandingkan dengan wahyu Ilahi dan iman. Salah satu tema Gnostik, menyangkal ke-Allah-an Yesus, sementara yang lainnya menyangkal kemanusiaan Yesus, dan menganggapnya hanya penampilan belaka. (Docetisme, Fantasiaisme)
144 Pengucilan Marcion, uskup dan penyeleweng ajaran iman, yang mengaku bahwa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sama sekali bertolak belakang dan tidak berhubungan sama sekali, dan bahwa tidak ada hubungan antara Allah orang Yahudi dan Allah orang Kristen, dan bahwa Kanon Alkitab hanya terdiri dari sebagian Injil Lukas dan 10 surat-surat Santo Paulus. Marcionisme berhasil diatasi oleh Roma pada tahun 200 dan dikutuk oleh konsili di Roma pada tahun 260, tetapi penyelewengan ini masih muncul hingga beberapa abad di wilayah Timur dan masih punya pengikut hingga Abad Pertengahan.
155 Santo Polycarp, Uskup Smyrna dan murid Santo Yohanes Penginjil, wafat sebagai martir.
156 Mulai munculnya Montanisme, semacam ekstrimisme religius. Ajaran-ajarannya terutama adalah kedatangan Yesus yang kedua kalinya, penyangkalan terhadap kekudusan Gereja dan kuasa untuk mengampuni dosa, dan moralitas religius yang berlebihan. Penyelewengan ini yang dipimpin oleh Montanus dari Phrygia dan yang lain-lain, dikutuk oleh Paus Santo Zephyrinus (199-217)
161-180 Masa pemerintahan Marcus Aurelius. Penindasan olehnya yang dimulai setelah terjadinya bencana-bencana alam, lebi kejam dibanding para pendahulunya.
165 Santo Justinus, salah satu penulis penting Gereja perdana, menjadi martir di Roma.

180 Santo Irenaeus, Uskup Lyons dan salah satu teolog besar masa itu, menulis Adversus Haereses (Melawan Para Penyeleweng/kaum heretiks). Dia menyatakan bahwa ajaran dan tradisi oleh Tahta Roma adalah standar bagi kepercayaan Kristen.
196 Kontroversi menyangkut tanggal perayaan Paskah - hari Minggu, menurut tradisi Barat, atau tanggal 14 dari bulan Nisan (dalam kalender Yahudi), tidak peduli hari apa, sesuai praktek di Timur. Kontroversi ini tidak selesai pada saat itu. Didache, adalah rekaman penting kepercayaan Kristen, praktek ibadat dan pemerintahan, pada abad pertama. Bahasa Latin diperkenalkan sebagai salah satu bahasa liturgi di Barat. Bahasa-bahasa liturgi lainnya adalah Aram dan Yunani. Sekolah Katekis Alexandria, didirikan di pertengahan abad kedua, memperluas pengaruhnya menyangkut pelajaran doktrin dan instruksi dan interpretasi/penafsiran Alkitab.
202 Penindasan terhadap umat Kristen oleh kaisar Septimius Severus yang ingin mendirikan satu agama sederhana yang sama di seluruh wilayah kekaisaran.
206 Tertulianus, yang masuk agama Katolik sejak tahun 197 dan merupakan penulis Gerejawi besar yang pertama dari tradisi Latin, bergabung dengan kaum pembangkang Montanis. Dia meninggal pada tahun 230
215 Meninggalnya Santo Clement dari Alexandria, guru dari Origen dan bapa pendiri sekolah teologi Alexandria.
217-235 Santo Hippolytus, sang anti-paus pertama. Dia bersatu kembali dengan Gereja sewaktu berada dalam penjara selama penindasan tahun 235.
232-254 Origen mendirikan Sekolah Teologi di Kaisarea setelah mengalami pembuangan di tahun 231 sebagai kepala sekolah Alexandria. Dia meninggal di tahun 254. Dia adalah seorang pakar dan penulis yang menghasilkan banyak karya tulis. Dia adalah salah seorang pendiri teologi sistematik dan membawa pengaruh yang luas selama waktu yang lama.
242 Manicaeisme muncul di Persia, adalah kombinasi beberapa kesalahan ajaran yang berasumsi bahwa dua prinsip utama (kebaikan dan kejahatan) bekerja dalam karya penciptaan dan kehidupan, dan bahwa tujuan utama dari perjalanan manusia adalah pembebasan dari kejahatan (materi). Ajaran ini menyangkal kemanusiaan Kristus, sistem sakramental, otoritas Gereja (dan negara), dan mendukung suatu tata moral yang mengancam ketentraman sosial. Pada abad ke-12 dan ke-13, ajaran ini muncul kembali sebagai Albigensianisme dan Katharisme.
249-251 Penindasan oleh Decius. Banyak diantara orang-orang yang murtad selama penindasan, memohon untuk diterima kembali oleh Gereja pada tahun 251. Sri Paus Santo Kornelius setuju dengan Santo Cyprianus bahwa kaum lapsi (orang-orang yang murtad) ini diterima kembali kedalam Gereja setelah memenuhi persyaratan penitensi yang telah ditentukan. Dilain pihak, anti-paus Novatianus bersikeras bahwa orang-orang yang murtad dari Gereja selama penindasan dan/atau mereka yang bersalah atas dosa berat setelah pembaptisan tidak dapat dimaafkan dan diterima kembali dalam persekutuan dengan Gereja. Ajaran salah ini ditolak keras oleh Synod Romawi pada tahun 251.
250-300 Neo-Platonisme oleh Plotinus dan Porphyry bertambah pendukungnya
251 Novatianus, sang anti-paus, dikecam di Roma.
256 Sri Paus Santo Stefanus I menerima validitas pembaptisan yang dilakukan secara sebagaimana mestinya, meskipun dilakukan oleh kaum penyeleweng Gereja, dalam dokumen Kontroversi Pembaptisan-ulang.
257 Penindasan terhadap umat Kristen oleh kaisar Valerianus, yang berusaha menghancurkan Gereja sebagai suatu struktur sosial.
258 Santo Cyprianus, Uskup Kartago, menjadi martir.
260 Santo Lucianus mendirikan Sekolah Teologi Antiokia, sebuah pusat studi Alkitab yang berpengaruh. Sri Paus Santo Dionisius mengecam Sabellianisme, yang serupa dengan Modalisme (seperti juga Monarchianisme dan Patripassianisme). Ajaran sesat ini menyatakan bahwa Bapa, Putera, dan Roh Kudus bukanlah personifikasi Allah yang berbeda, tetapi adalah tiga mode dan manifestasi-diri oleh Allah yang satu. Santo Paulus dari Thebes menjadi pertapa.
261 Gallienus mengeluarkan dekrit toleransi yang mengakhiri secara umum penindasan yang berlangsung selama 40 tahun.
292 Diocletianus membagi Kekaisaran Romawi menjadi Timur dan Barat. Pembagian tersebut memperkuat perbedaan-perbedaan politik, kultur, dan lain-lainnya antara dua bagian Kekaisaran dan selanjutnya mempengaruhi perkembangan yang berbeda dalam Gereja di Timur dan di Barat. Prestise Roma mulai menurun.
303 Penindasan dilanjutkan oleh Diocletianus. Penindasan ini mencapai puncaknya pada tahun 304.
305 Santo Antonius dari Heracles mendirikan yayasan bagi para biarawan-pertapa di dekat Laut Merah, Mesir.
306 Peraturan lokal yang pertama menyangkut hidup selibat religius diberlakukan oleh sebuah konsili yang dilaksanakan di Elvira, Spanyol. Para uskup, imam, deakon dan para pelayan lainnya dilarang untuk memiliki istri.
311 Suatu dekrit toleransi dikeluarkan oleh Galerius atas desakan Konstantinus Agung dan Licinius secara resmi mengakhiri penindasan terhadap umat Kristen di Barat. Masih terjadi penindasan di wilayah Timur.
313 Dekrit Milan dikeluarkan oleh Konstantinus dan Licinius, mengakui agama Kristen sebagai agama yang sah dalam wilayah kekaisaran Romawi.
314 Suatu konsili di Arles mengutuk Donatisme, dan menyatakan bahwa pembaptisan yang dilakukan oleh para penyeleweng Gereja sebagai sah, dengan pertimbangan pada prinsip sakramen yang mendapatkan efektivitasnya dari Kristus, bukan dari kondisi spiritual sang pelayan iman. Ajaran sesat ini (Donatisme) kembali dikutuk oleh konsili yang dilaksanakan di Kartago pada tahun 411.
318 Santo Pachomius mendirikan dasar pertama dari hidup senobis (bersama), kebalikan dari hidup soliter para pertapa di wilayah Mesir utara.
325 Konsili Ekumenikal Nikea I. Keputusannya yang terutama adalah pengutukan terhadap ajaran Arianisme, salah satu ajaran sesat yang paling membahayakan Gereja, yaitu yang menyangkal ke-Allahan Yesus. Heresi ini ditimbulkan oleh Arius dari Alexandria, seorang imam. Kaum Arian dan beberapa variasinya mempropagandakan ajaran mereka secara luas dan mendirikan hirarki gerejawi sendiri dan menimbulkan kegoncangan di dalam Gereja selama beberapa abad. Konsili ini turut berperan dalam formulasi Kredo Nikea (Syahadat Nikea-Konstantinopel). Hasil-hasil lainnya dari konsili Nikea I adalah tanggal perayaan Paskah yang tetap (tidak berubah-ubah), dan dikeluarkannya peraturan-peraturan disiplin untuk para imam, dan mengadopsi pemisahan sipil wilayah kekaisaran sebagai model bagi organisasi yurisdiksi dalam tubuh Gereja.
326 Dengan dukungan dari Santa Helena, ibunda kaisar Konstantinus, Salib Benar yang digunakan untuk menyalibkan Kristus ditemukan.
337 Peristiwa pembaptisan dan wafatnya kaisar Konstantinus.
342 Dimulainya masa penindasan 40 tahun di wilayah Persia.
343-344 Konsili Sardica menguatkan doktrin yang diformulasikan oleh konsili Nikea I dan juga menyatakan bahwa para Uskup memiliki hak petisi kepada Sri Paus sebagai otoritas tertinggi dalam Gereja.
361-363 Kaisar Julianus yang murtad, melancarkan kampanye yang gagal melawan Gereja dalam usahanya untuk mengembalikan paganisme sebagai agama resmi kekaisaran.
365 Penindasan terhadap kaum Kristen ortodoks oleh Kaisar Valens di wilayah Timur.
376 Permulaan invasi oleh kaum barbar di wilayah Barat.

379 Wafatnya Santo Basil, Bapa Monastisisme (hidup membiara) di Timur. Tulisan-tulisannya memberi sumbangan besar bagi perkembangan tata aturan hidup kaum religius.
381 Konsili Ekumenikal Konstantinopel I. Konsili ini mengecam berbagai variasi Arianisme, termasuk juga Macedonianisme, yang menyangkal ke-Allahan Roh Kudus. Konsili ini turut berperan dalam formulasi Kredo Nikea, menyetujui suatu kanon yang mengakui Konstantinopel sebagai Tahta kedua setelah Roma dalam hal wibawa dan kehormatan.
382 Penentuan Kanon Kitab Suci, yaitu daftar resmi kitab-kitab yang dinyatakan sebagai wahyu Allah dalam Alkitab, dalam Dekrit Sri Paus Santo Damasus dan dipublikasikan oleh Konsili regional di Kartago pada tahun 397. Kanon tersebut didefinisikan secara resmi oleh Konsili Trente pada abad ke-16.
382-406 Santo Yeremia menterjemahkan Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Latin. Hasil karyanya disebut sebagai Alkitab versi Vulgata.
410 Kaum Visigoth dibawah pimpinan Alaric memporak-porandakan kota Roma. Bala-tentara Romawi yang terakhir meninggalkan wilayah Inggris. Menurunnya kekaisaran Romawi kira-kira sejak masa ini.
430 Wafatnya Santo Agustinus yang menjabat sebagai Uskup Hippo selama 35 tahun. Dia adalah pendukung kuat doktrin-doktrin yang ortodoks terhadap Manicaeisme, Donatisme, Pelagianisme. Tulisan-tulisannya yang mendalam dan meliputi aspek yang luas membuatnya sebagai pengaruh yang dominan dalam pemikiran Kristen selama berabad-abad.
431 Konsili Ekumenikal Efesus. Konsili ini mengutuk Nestorianisme, ajaran sesat yang menyangkal persatuan sifat keAllahan dan kemanusiaan dalam Kristus. Konsili ini mendefinisikan gelar Maria sebagai Theotokos (Pembawa Allah), juga gelar Bunda Putera Allah yang menjadi Manusia, dan mengutuk Pelagianisme. Ajaran sesat Pelagianisme, bermula dari asumsi bahwa Adam memiliki hak alami terhadap hidup supernatural, berpegang bahwa manusia bisa mendapatkan penyelamatan lewat usaha-usaha dari kekuatannya yang alami dan kehendak bebas. Ajaran ini meliputi kesalahan terhadap pemahaman dosa asa, makna dari rahmat dan hal-hal lainnya. Variasi ajaran Pelagianisme lainnya juga dikutuk oleh sebuah konsili di Orange pada tahun 529.

432 Santo Patrick tiba di Irlandia. Pada saat wafatnya di tahun 461, nyaris seluruh negeri itu telah memeluk Katolik, didirikannya banyak biara-biara dan terbentuknya hirarki Gereja di sana.
438 Peraturan Theodosian, suatu kompilasi dekrit-dekrit bagi kekaisaran, yang dikeluarkan oleh Theodosius II. Peraturan ini membawa pengaruh besar bagi perundang-undangan sipil dan gereja.
451 Konsili Ekumenikal Kalsedon. Keputusan utamanya yaitu pengutukan ajaran sesat Monofisit (yang juga disebut Eutisianisme), yang menyangkal kemanusiaan Kristus dengan berpegang bahwa Yesus hanya memiliki satu sifat, yaitu keAllahannya.
452 Sri Paus Santo Leo Agung membujuk Atilla pemimpin orang-orang Hun untuk membiarkan kota Roma.
455 Kaum gerombolan penyerang dibawah pimpinan Geiseric memporak-porandakan kota Roma.
484 Patriark Acacius dari Konstantinopel di-ekskomunikasi setelah dia menanda-tangani Henoticon, suatu dokumen yang berisi pengakuan (kapitulasi) terhadap ajaran sesat Monofisit. Ekskomunikasi ini memicu Skisma Acacian yang berlangsung selama 35 tahun.
494 Sri Paus Santo Gelasius I menyatakan dalam suratnya kepada Kaisar Anastasius bahwa seorang Paus memiliki kuasa dan otoritas melebihi seorang kaisar dalam hal-hal spiritual.
496 Clovis, Raja Franks, memeluk agama Katolik dan menjadi pembela Kristen di wilayah Barat. Rakyat Franks menjadi pemeluk Katolik.
520 Biara-biara di Irlandia berkembang pesat sebagai pusat kehidupan spiritual, pelatihan para misionaris, dan kegiatan akademis lainnya.
529 Konsili Orange II mengutuk semi-Pelagianisme.
529 Santo Benediktus mendirikan Biara Monte Cassino. Beberapa tahun sebelum ia wafat di tahun 543 dia menulis peraturan hidup membiara yang membawa pengaruh besar dalam pembentukan formasi dan tata-cara kehidupan religius. Dia dipanggil sebagai Bapa Monastisisme (kehidupan membiara) dari Barat.
533 Yohanes II menjadi Paus pertama yang mengganti namanya. Praktek ini tidak menjadi tradisi sampai masa Sergius IV (tahun 1009).
533-534 Kaisar Justinianus mewartakan Corpus Iuris Civilis kepada seluruh Romawi. Seperti juga perundangan Theodosian, perundangan ini selanjutnya juga mempengaruhi hukum sipil dan gereja.
545 Wafatnya Dionisius Exiguus yang merupakan orang pertama yang melakukan penanggalan sejarah sejak kelahiran Kristus, yang nantinya menghasilkan penggunaan singkatan BC (sebelum Kristus) dan AD (sesudah Kristus). Perhitungannya setidaknya telat 4 tahun.
553 Konsili Ekumenikal Konstantinopel II. Konsili ini mengutuk Tiga Pasal, suatu tulisan yang berbau ajaran sesat Nestorianisme, oleh Theodore dari Mopsuestia, Theodoret dari Sirus dan Ibas dari Edessa.
585 Santo Columban mendirikan sebuah sekolah biara yang berpengaruh di Luxeuil.
589 Konsili Toledo, satu yang terpenting diantara beberapa konsili yang diadakan disana. Kaum Visigoth menolak Arianisme dan Santo Leander mulai pengorganisasian Gereja di Spanyol.
590-604 Masa jabatan Sri Paus Santo Gregorius I Agung. Dia menetapkan format dan gaya kepausan yang terus bertahan hingga abad pertengahan. Dia membawa pengaruh yang besar terhadap doktrin dan liturgi. Dia juga adalah pendukung berat disiplin kehidupan membiara dan selibat religius. Tulisannya yang banyak mencakup banyak topik. Lagu Gregorian disebut demikian sebagai penghormatan terhadapnya.
597 Wafatnya Santo Columba. Dia mendirikan sebuah biara penting di Iona, mendirikan banyak sekolah-sekolah dan melakukan karya misionaris yang menonjol di Skotlandia. Pada akhir abad itu, biara-biara bagi kaum wanita sudah banyak terdapat. Monastisisme di Barat berkembang pesat sementara monastisisme di Timur, dibawah pengaruh Monofisit dan faktor-faktor lainnya, mulai kehilangan semangatnya.
613 Santo Columban mendirikan biara yang berpengaruh di Bobbio di Italia utara. Dia meninggal disana pada tahun 615.
622 Perjalanan Muhammad dari Mekah ke Media menandai awal mula Islam, yang menjelang akhir abad itu telah meliputi nyaris seluruh wilayah selatan Timur Tengah.
628 Heraclius, Kaisar Romawi Timur, merebut Salib Benar dari orang-orang Persia.
649 Konsili Lateran mengutuk dua rancangan (Ecthesis dan Type) yang dikeluarkan oleh kaisar Heraclius dan Konstans II sebagai cara untuk menyatukan kaum Monofisit dengan Gereja.
664 Tindakan-tindakan Sinod Whitby mendorong pemakaian tradisi Latin di wilayah Inggris, terutama menyangkut perayaan Paskah.
680-681 Konsili Ekumenikal Konstantinopel III. Konsili ini mengutuk Monotelitisme, yang menyatakan bahwa Kristus hanya memiliki satu kehendak, ke-Allahannya. Konsili juga mengkritik Sri Paus Honorius I atas suratnya kepada Sergius, Uskup Konstantinopel, dimana dia membuat pernyataan yang kurang jelas, tetapi bukan suatu pernyataan yang sifatnya infalibel, tentang kesatuan kehendak/karya dalam Kristus.
692 Sinod Trullan. Penetapan disiplin selibat religius dalam Gereja Timur yang membolehkan perkawinan sebelum pentahbisan menjadi deakonat, tetapi melarang perkawinan setelah meninggalnya istri yang bersangkutan. Kanon-kanon anti-Roma turut menyumbang munculnya jurang pemisah antara Timur-Barat. Selama abad ini, pengaruh monastisisme Irlandia dan Inggris bertambah besar di Eropa Barat. Sekolah-sekolah dan pengajaran berkurang. Peraturan-peraturan menyangkut hidup selibat menjadi diperketat di Timur.
711 Kaum Muslim menduduki wilayah Spanyol
726 Kaisar Leo III - orang Isauria - melancarkan kampanye melarang penghormatan terhadap gambar/patung religius dan relikwi. Tindakan ini disebut ikonolasma (penghancuran rupa) dan mengakibatkan timbulnya kekacauan di Timur sampai sekitar tahun 843
731 Sri Paus Gregorius III dan sebuah sinod di Roma mengutuk ikonoklasma, dengan sebuah pernyataan bahwa penghormatan gambar/patung religius sesuai dengan tradisi Katolik
732 Charles Martel mengalahkan pasukan Muslim di Poitiers, dan menghambat majunya pasukan mereka di Barat.

744 Biara Fulda didirikan oleh St.Sturmi, seorang murid Santo Bonifacius. Biara ini sangat berpengaruh dalam evangelisasi di Jerman.
754 Suatu konsili yang didukung oleh 300 uskup-uskup Bizantium mendukung bidaah ikonoklasma. Konsili ini dan keputusannya dikutuk oleh sinod Lateran pada tahun 769. Stephen II (III) dimahkotai sebagai pemimpin Pepin dari kaum Franks. Pepin dua kali menginvasi Italia di tahun 754 dan 756, untuk membela Sri Paus terhadap serangan orang-orang Lombard. Dia menghadiahkan tanah kepada kepausan yang disebut Sumbangan Pepin, dan nantinya diperluas oleh Charlemagne (773) dan menjadi bagian dari negara-Gereja
755 Santo Bonifacius (Windrid) menjadi martir. Dia disebut sebagai Rasul dari Jerman karena karya misionarisnya dan pengorganisasian dari hirarki gereja disana.
781 Alcuin dipilih oleh Charlemagne untuk mengorganisasikan sebuah sekolah istana yang menjadi pusat kepemimpinan intelektual
787 Konsili Ekumenikal Nikea II. Konsili ini mengutuk bidaah ikonoklasma - yang menuduh penghormatan terhadap gambar religius sebagai tindakan penyembahan berhala - juga mengutuk bidaah Adopsionisme yang menyatakan bahwa Kristus bukan Putera Allah secara alami, tetapi melalui adopsi. Konsili ini adalah konsili terakhir yang dianggap ekumenikal oleh Gereja Ortodoks.
792 Konsili di Ratisbon mengutuk bidaah Adopsionisme.
800 Charlemagne dimahkotai sebagai kaisar oleh Sri Paus Leo III pada hari Natal. Egbert menjadi raja Sakson Barat. Dia mempersatukan Inggris dan memperkuat Tahta Canterburry.
813 Kaisar Leo V, orang Armenia, membangkitkan kembali bidaah ikonoklasma, yang bertahan hingga tahun 843
814 Kaisar Charlemagne wafat.
843 Perjanjian Verdun membagi kerajaan Franks bagi tiga cucu-cucu laki-laki Charlemagne.
844 Kontroversi Ekaristi yang melibatkan tulisan-tulisan St.Paskasius Radbertus, Ratramnus dan Rabanus Maurus mendorong perkembangan terminologi menyangkut doktrin Kehadiran Sejati.
846 Pasukan Muslim menginvasi Italia dan menyerang kota Roma.
848 Konsili Mainz mengutuk Gottshalk atas ajaran bidaah mengenai predestinasi. Gottschalk juga dikecam oleh Konsli Quierzy tahun 853.
857 Photius menggeser keduduk Ignatius sebagai Patriarck Konstantinopel. Ini menandai awal mula Skisma Photius, suatu keadaan yang tidak menentu antara hubungan Timur-Barat yang belum diklarifikasi lewat riset historis. Photius, orang yang hebat, wafat tahun 891.
865 Santo Ansgar, rasul bagi Skandinavia, wafat.
869 Santo Siril wafat dan saudaranya Santo Metodius (wafat 885) diangkat sebagai uskup. Rasul-rasul bagi Skandinavia membuat suatu sistem alfabet dan menterjemahkan Injil dan liturgi kedalam bahasa Slavia.
869-870 Konsili Ekumenikal Konstantinopel IV. Konsili ini mengeluarkan kecaman kedua terhadap Ikonoklasma, dan mengecam dan menggulingkan Photius dari kedudukan sebagai Patriark Konstantinopel dan mengembalikan Ignatius sebagai Patriark. Ini adalah konsili ekumenikal terakhir yang diadakan di Timur. Pertama kali disebut ekumenikal oleh para kanonis menjelang akhir abad ke-11.
871-900 Masa pemerintahan Alfred Agung, satu-satunya raja Inggris yang pernah diurapi oleh seorang Paus di Roma.